Mengenal Mata Uang Privasi Monero

Selain bitcoin, teknologi blockchain membuat munculnya berbagai koin alternatif (altcoin) dengan berbagai fiturnya sendiri. Altcoin yang populer karena fitur privasinya diantaranya adalah Dash, Monero, dan ZCash. Namun artikel ini hanya akan membahas lebih dalam mengenai monero karena altcoin ini yang paling tua dan sudah banyak digunakan. Bahkan, monero disebut-sebut sebagai mata uang digital dengan karakteristik yang paling mendekati uang tunai.[1]

Perbedaan Bitcoin dengan Monero

Meskipun sama-sama menggunakan teknologi blockchain, bitcoin (BTC) dan monero (XMR) memiliki beberapa perbedaan yang sangat jelas. Dalam jaringan bitcoin, setiap orang dapat melihat dengan transparan seluruh transaksi yang terjadi. Alamat pengirim, alamat penerima, serta jumlah transaksi dapat dengan mudah dilihat dalam blockexplorer.com maupun blockchain.info. Lain halnya dengan monero, mata uang digital ini sangat berfokus dengan privasi sehingga transaksi tidak dapat dilihat kecuali seizin penggunanya. Alamat pengirim, alamat penerima, serta jumlah transaksi "disembunyikan" dengan teknologi RingCT.

Saat ini, bitcoin memiliki besaran blok (en: block size) yang tetap, yaitu 1MB. Hal ini menimbulkan permasalahan di dalam internal pengembang bitcoin sehingga menyebabkan hard fork bitcoin cash beberapa waktu lalu. Besar block 1MB tersebut membuat transaksi bitcoin menjadi lebih lambat dan lebih mahal karena jumlah transaksi yang begitu besar, terlampau kecil untuk muat dalam 1MB blok. Berbeda halnya dengan monero, besaran blok monero dapat berubah-ubah mengikuti jumlah transaksi yang terjadi. Monero memiliki perhitungan agar besar blok dapat menyesuaikan jumlah transaksi dengan optimal.

Monero menggunakan protokol cryptonote yang berbeda dengan protokol bitcoin. Protokol ini menggunakan algoritma cryptonight untuk mining monero. Sampai saat ini cryptonight adalah algoritma yang bebas Application-Specific Integrated Circuit (ASIC), artinya miner monero masih dapat menggunakan GPU dan CPU untuk bisa memperoleh keuntungan. Hal ini memberikan kesempatan bagi miner monero skala kecil atau hobi sehingga menghindari sentralisasi seperti kasus bitcoin, di mana hash rate paling besar berada di Tiongkok.[2]

Selain itu yang tidak kalah penting adalah monero tidak memiliki jumlah koin tetap seperti bitcoin yang sebesar 21 juta BTC. Setelah mencapai 18,4 juta XMR, tail emission sebesar 0,6 XMR akan diterapkan setiap dua menit dalam pembentukan blok baru monero. Hal ini digunakan sebagai "subsidi" agar biaya transaksi tidak terlampau mahal.[3]

Fitur-Fitur Monero

Monero memiliki berbagai fitur yang membuatnya benar-benar seperti uang tunai, yaitu:[4]

  • Privasi (RingCT): Seperti hanya uang tunai, kita tidak dapat mengetahui isi dompet orang lain kecuali orang itu dengan tanpa paksaan membukanya. Kita juga tidak dapat mengetahui siapa saja pihak yang mengirimkan uang ke dompet tersebut. Karena fitur privasi di monero begitu kuat, hampir mustahil untuk dapat melacak transaksi dalam blockchain monero. Inilah yang membuat perdagangan barang ilegal yang dulu menggunakan bitcoin, beralih menggunakan monero.
  • Fungibility (RingCT): Saat kita menerima uang tunai, kita hanya dapat mengetahui tangan terakhir yang memberikan uang itu. Kita tidak dapat menelusuri dari mana uang itu dan bagaimana jalur uang tunai tersebut dari Bank Indonesia sampai ke tangan kita. Hal ini yang menjamin nilai tiap-tiap lembar uang dengan nominal yang sama, benar-benar memiliki nilai yang sama (disebut fungibility). Sebagai contoh, misalnya si A mendapatkan selembar uang Rp. 100.000 dari perdagangan ganja. Si A lalu membelanjakan uang itu untuk membeli rokok di warung milik si B. Tentu saja si B tidak tahu selembar Rp. 100.000 tersebut berasal dari perdagangan ganja, kalau ia tahu, ia bisa saja menolak uang dari si A. Sifat fungibility ini sangat penting untuk menjamin tiap koin memiliki nilai yang sama. Belakangan ini kekacauan yang terjadi di India disebabkan karena masalah fungibility ini.
  • Keamanan (Cryptonote): Monero adalah mata uang digital yang menggunakan teknologi blockchain dengan kriptografi, maka semua keunggulan teknologi blockchainn (baca: https://www.kubisnis.com/mengenali-bitcoin-dan-teknologi-bitcoin/#tentang-bitcoin) juga hadir di monero. Selain itu, monero memiliki tim programer yang handal untuk terus menutup celah-celah keamanan yang masih ada.

Keunggulan Monero Dibandingkan dengan Dash dan Zcash

Menurut berbagai sumber, monero merupakan satu-satunya mata uang digital yang benar-benar 100% privat, tidak dapat dilacak, aman, dan fungible.[5] Akan tetapi hal ini tidaklah bersifat permanen karena dash dan zcash juga masih terus dikembangkan, sehingga bisa saja menyamai atau lebih baik dari monero nantinya. Maka dari itu lebih baik untuk menilik fakta fundamental yang tidak dapat berubah mengenai ketiga mata uang digital tersebut, yaitu:

  • Protokol: Monero dibangun menggunakan protokol yang dari awal sudah dibuat untuk tujuan privasi (cryptonote), sedangkan dash dan zcash dibangun menggunakan protokol bitcoin lalu kemudian dimodifikasi. Akibatnya tentu saja kode yang dari awal dibuat untuk tujuan privasi akan lebih efisien dan efektif.
  • Motif: Motif pengembang cryptocurrency apakah hanya ingin memperoleh keuntungan, ataukah ingin menyelesaikan masalah agar dapat membuat dunia yang lebih baik, dapat terlihat dari mekanisme mining pada awal peluncuran mata uang itu. Ketika ada indikasi mekanisme mining yang tidak adil seperti premine, instamine, ninjamine (dan sejenisnya), maka kita dapat menduga bahwa koin itu memihak pengembang dan bukan penggunanya.[6] Monero tidak memiliki masalah ini.
  • Desentralisasi dan Open Source: Monero adalah mata uang yang benar-benar terdesentralisasi dan open source seperti halnya dengan bitcoin. Hal ini berbeda dengan zcash yang memiliki setup perusahaan dan dash yang dikuasai oleh founder-nya. Monero berkembang dalam komunitas open source. Semua orang dapat ikut berpartisipasi dalam pengembangan monero. Monero tidak dimiliki dan dikuasai oleh siapapun.
  • Komunitas: monero memiliki komunitas pengembang dan pengguna yang lebih baik dari dash dan zcash.[7] Hal ini memberikan indikasi bahwa monero nantinya akan dapat berkembang seperti bitcoin, dengan dukungan komunitasnya.
logo-monero
Logo Monero | Gambar oleh getmonero.org adalah berlisensi CC BY-SA 4.0

Prospek Monero

Nilai mata uang digital sangat dipengaruhi oleh banyaknya orang yang menggunakannya. Dalam hal ini, monero memiliki modal yang sangat penting yaitu komunitas pengguna dan pengembang yang cukup besar. Fakta ini sangat unik mengingat saat ini monero belum memiliki wallet yang mudah digunakan. Ketika artikel ini ditulis, wallet yang populer seperti coinomi dan jaxx belum mengintegrasikan monero ke dalam layanannya. Oleh karenanya, ketika monero telah memiliki wallet yang baik, kita dapat mengharapkan lebih banyak pengguna datang dan menggunakan monero.

Isu pemerintah di berbagai negara yang ingin mengintervensi bitcoin juga ikut menjadi perhatian para pengguna koin digital. Monero merupakan koin yang memiliki tingkat privasi yang jauh lebih baik dari bitcoin sehingga membuat intervensi lebih sulit dilakukan. Pemerintah tidak dapat dengan mudah menelusuri transaksi-transaksi monero dan tidak dapat melihat alamat wallet monero. Ketika misalnya di masa depan bitcoin mendapat tekanan, monero dapat menjadi solusi bagi pengguna koin digital.

Teknologi yang sangat baik didukung dengan fitur kerahasiaan membuat banyak orang tertarik. Meskipun begitu, teknologi blockchain secara umum masih dalam masa awal penetrasi pasar. Tidak ada yang tahu pastinya apakah teknologi ini nantinya akan dapat sukses.[8]

Referensi
  1. Hay, D., 2017, “Monero XMR, PivX, Dash & ZCash – Why these privacy coins are about to sky rocket,” Youtube.com, https://www.youtube.com/watch?v=CJjVGkQmxvg (diakses 24 September, 2017).
  2. Salim, B., 2016, “What are the primary differences between Monero and Bitcoin?” Stackexchange.com, https://monero.stackexchange.com/questions/415/what-are-the-primary-differences-between-monero-and-bitcoin (diakses 24 September, 2017).
  3. cardboardoranges, 2016, “How many Monero will be mined in total?,” Stackexchange.com, https://monero.stackexchange.com/questions/9/how-many-monero-will-be-mined-in-total/ (diakses 24 September, 2017).
  4. The Monero Project, “What Is Monero (XMR)?,” Getmonero.org, https://getmonero.org/get-started/what-is-monero/ (diakses 24 September, 2017).
  5. xnet, LLC., “Monero vs DASH vs Zcash vs Verge vs Bitcoin Mixers” Moneroforcash.com, https://moneroforcash.com/monero-vs-dash-vs-zcash-vs-bitcoinmixers.php (diakses 24 September, 2017).
  6. BitCoinBoy, 2017, “What is a premine and instamine? How can a altcoin dev benefit from them? – Andreas M. Antonopoulos” Youtube.com, https://www.youtube.com/watch?v=nAjSI-2cFhM (diakses 24 September, 2017).
  7. Coingecko, “CoinGecko: 360 Degree Overview of Cryptocurrencies Chart” Coingecko.com, https://www.coingecko.com/en (diakses 24 September, 2017).
  8. Rosic, A., 2017, “Top 5 Best Cryptocurrencies And Why” Youtube.com, https://www.youtube.com/watch?v=pgiNyyzIWuo (diakses 24 September, 2017).

Kutip artikel ini:
Kontributor KuBisnis, 2017, https://www.kubisnis.com/mengenal-monero/ (diakses pada 09 Dec 2023).

Artikel ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada KuBisnis di akun fb/twitter/google kami di @KuBisnis.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan artikel.

Avatar photo
KuBisnis

Penerbit KuBisnis adalah penerbit artikel bisnis dan kewirausahaan berkualitas. KuBisnis percaya bahwa setelah proyek artikel ini selesai, Indonesia akan menjadi negara yang memiliki banyak entrepreneur! Semua konten tulisan, gambar, dan video pada situs ini adalah hak cipta KuBisnis, kecuali dinyatakan khusus secara tertulis. Hak cipta dilindungi oleh DMCA dan hukum yang berlaku di Indonesia.

Articles: 91