Dalam startup, mengubah mindset pemasaran ke penciptaan itu penting. Mengapa? Karena seseorang perlu produk yang benar-benar memiliki nilai sehingga disukai oleh konsumen. Kebanyakan startup sekarang kurang dalam hal penciptaan produk, yang mereka pikirkan hanya bagaimana menghubungkan produsen barang atau jasa dengan konsumen (marketing). Hal ini bisa dipahami karena dasar kompetensi founder startup tersebut mungkin MBA atau manajemen, atau sektor ini memang cenderung lebih mudah dan murah. Mari kita lihat beberapa contoh startup yang sudah hilang berikut ini:
Berniaga dan Tokobagus
Mempertemukan penjual dan pembeli dalam marketplace memang sepertinya ide yang bagus, tetapi startup sebaiknya dapat memberikan produk yang lebih nyata dari hanya sekedar memasarkan produk. Apabila startup tetap ingin bergerak dalam pemasaran, ada baiknya untuk memberikan nilai tambah dengan mendesain konten produk dengan lebih menarik. Dengan demikian, startup tersebut akan mulai memiliki manfaat nyata dan menjadikan kompetitor semakin sulit untuk meniru. Kisah dua startup yang "kembar" ini memberi pelajaran untuk lebih menciptakan konten yang unik dan manfaat nyata bagi penggunanya.
Sedapur
Situs marketplace khusus makanan, lagi-lagi pemikiran pemasaran. Apabila seseorang memiliki passion dalam dunia kuliner, ciptakan masakan inovatif dan mulailah menjualnya. Hal ini mungkin akan membuat startup tersebut lebih memiliki nilai untuk penggunanya.
Masih banyak lagi startup dengan model marketplace yang gagal, mari kita menilik perusahaan eksisting dalam marketplace saat ini: Zalora, BukaLapak, BerryBenka, Lazada, Elevenia, Qoo10, MatahariMall, Tokopedia, BliBli, dll. Apakah mereka akan sanggup bertahan? Penulis berpendapat akan ada yang merger atau gulung tikar.
Fokus ke Penciptaan
Apabila seseorang memiliki produk yang bernilai nyata, maka pemasaran akan menjadi jauh lebih mudah. Saat ini banyak sekali platform yang akan membantu anda dalam memasarkan produk barang atau jasa. Selain marketplace, ada media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Tumblr, Pinterest, SnapChat, dll. Walaupun pertumbuhan usaha akan lambat, tetapi seiring berjalannya waktu, usaha tersebut akan memiliki basis fans dan komunitas. Sehingga, usaha-usaha marketing menjadi lebih mudah.
Buat negara ini maju (himbauan)
Jangan terus berfikir untuk mengimpor barang hanya untuk produk fashion dan aksesoris. Seseorang tidak perlu mengimpor barang-barang yang seperti ini. Imporlah barang yang benar-benar tidak bisa kita ciptakan sendiri, seperti komputer dan perangkat elektronik terbaru. Mungkin awalnya kita tidak bisa bersaing dengan para importir dalam hal harga, tetapi percayalah banyak masyarakat yang akan mendukung produk kita apabila memang berkualitas. Bangun niche yang peduli akan produk dalam negeri, dan tumbuhlah dari sana. Ini akan membuat kita lebih mendapatkan ketenangan hati dan pikiran dalam berbisnis.
Kutip artikel ini:
Kontributor KuBisnis, 2015, https://www.kubisnis.com/mengubah-mindset-pemasaran-ke-penciptaan-itu-penting/ (diakses pada 09 Dec 2024).
Artikel ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada KuBisnis di akun fb/twitter/google kami di @KuBisnis.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan artikel.