10 Seni dalam Memulai Startup Bisnis

Guy Kawasaki (lahir 30 Agustus 1954) adalah seorang marketing executive Silicon Valley. Dia adalah salah satu karyawan Apple yang bertanggung jawab untuk pemasaran Macintosh pada tahun 1984. Dia mempopulerkan kata evangelist dalam memasarkan Macintosh dan konsep evangelism pemasaran dan evangelism teknologi. Berikut ini adalah 10 Seni dalam Memulai Startup Bisnis (The Art of The Start) menurut Guy Kawasaki. [1]

guy-art-of-the-start
Guy Kawasaki - The Art of The Start | Photo by Monica D. is licensed under CC-BY-2.0

1. Buat makna
Kesalahan utama dari startup bisnis dalam memulai bisnis mereka adalah menjadikan uang sebagai tujuan utama, padahal inti dari entrepreneurship adalah membuat makna. Perusahaan yang secara fundamental didirikan untuk membuat makna, untuk mengubah dunia, menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik, adalah perusahaan yang membuat perbedaan. Mereka adalah perusahaan yang akan sukses. Cara untuk membuat makna adalah:

  • Meningkatkan kualitas hidup
  • Membetulkan sesuatu yang salah
  • Mencegah berakhirnya sesuatu yang baik

2. Buat mantra
Pernyataan misi atau mission statement adalah hal yang umumnya dibuat oleh semua perusahaan yang ada. Namun sebagai startup, founder tidak dianjurkan untuk membuat pernyataan misi. Ia lebih baik membuat mantra yang lebih mudah diingat dan lebih beresonansi dengan hatinya.

Contoh:

  • KuBisnis - Menghubungkan bisnis dengan cara sederhana
  • Nike - Authentic athletic performance
  • Mary Kay - Enriching women's lives

3. Mulai segera
Ironisnya, banyak entrepreneur yang telah memiliki ilmu untuk memulai startup, malah tidak dapat memulai dengan segera. Hal ini akibat dari keinginan untuk membuat segalanya sempurna, ingin menambah lagi fitur-fitur, ingin mendapatkan validasi (pengakuan) eksternal mengenai ide mereka. Lalu bagaimana cara untuk dapat memulai dengan segera:

  • Berfikir secara berbeda, tidak hanya sedikit berbeda atau memodifikasi ide startup sebelumnya.
  • Jangan takut akan polarisasi, startup yang baik selalu ada yang pro dan kontra, anda tidak bisa membuat SEMUA orang menyukai produk anda.
  • Carilah "soulmate" anda dalam membangun startup, bahkan Steve Jobs juga membutuhkan Steve Wozniak.

4. Definisikan model bisnis
Yang dimaksud di sini adalah pengguna spesifik produk, bukan hanya persentase market ataupun angka-angka estimasi saja. Model bisnis juga sebaiknya sederhana. Apabila model bisnis terlalu unik, maka itu adalah hal yang menakutkan karena mungkin tidak ada pengguna yang akan tertarik. Kemudian tanyakan model bisnis anda kepada wanita, karena laki-laki memiliki gen "pembunuh" yang membuat laki-laki ingin perusahaan yang "membunuh" Google, Apple, Microsoft, dll.

5. Milestones, Assumptions, Tasks (MAT)
Ketika seseorang memulai perusahaan startup, maka ia memulai segalanya dengan bersih. Tidak ada perlengkapan, kantor, karyawan, dll, sehingga banyak sekali hal-hal yang menyenangkan yang bisa dilakukan pada periode ini. Ia mungkin lalu mengerjakan hal-hal yang tidak esensial, seperti membuat logo, membeli perlengkapan, dll, yang membuat prioritasnya menjadi kacau. Sehingga rumus MAT ini dapat berguna:

  • Milestones (pencapaian) - selesaikan desain/produk.
  • Assumptions (asumsi) - uji asumsi, berapa banyak penjualan per klik misalnya.
  • Tasks (tugas) - adalah tugas yang digunakan untuk menguji asumsi atau menyelesaikan milestone.

6. Niche
Terdapat dua sumbu, yaitu kemampuan untuk menyediakan produk atau jasa yang unik, dan nilai untuk pengguna. Idealnya startup seseorang sebaiknya tinggi untuk keduanya, unik sekaligus bernilai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.

7. Ikuti aturan 10/20/30
Pitching adalah menawarkan startup bisnis pada investor. Bagi anda yang hendak melakukan presentasi pitching, aturan 10/20/30 mungkin berguna untuk anda.

Yang pertama, gunakan maksimal 10 slide, ingat bahwa investor memiliki keterbatasan waktu sehingga tidak menyukai presentasi yang panjang. Tugas anda adalah banyak menjelaskan, bukan banyak membaca slide. 10 slide tersebut adalah:

  1. Judul
  2. Masalah
  3. Solusi
  4. Model bisnis
  5. Underlying magic
  6. Marketing dan sales
  7. Kompetisi
  8. Tim
  9. Proyeksi
  10. Status dan timeline

Kedua, waktu maksimal adalah 20 menit, idealnya anda dapat menyelesaikan presentasi dalam 15 menit, namun mungkin akan ada hambatan teknis, atau keterlambatan yang akan dapat diatasi dengan kelebihan waktu.

Ketiga, gunakan font minimal berukuran 30. Investor biasanya sudah senior, sehingga font yang berukuran kecil akan mengganggu mata mereka.

8. Pekerjakan orang yang "terinfeksi"
Orang yang menyukai produk anda lebih penting daripada orang yang memiliki gelar akademik dan pengalaman kerja. Fokus pada orang-orang yang mencintai produk anda. Bagaimana bisa orang yang tidak menyukai produk dapat menjual produk tersebut?

Kemudian pekerjakan orang lebih baik dari anda. Anda mungkin adalah programer yang handal dan mengira bahwa anda juga dapat menjadi marketer yang handal. A player hire A+ player. Gunakan intuisi untuk mempekerjakan karyawan, karena dalam startup semua adalah keluarga.

9. Menurunkan penghalang untuk adopsi
Maksudnya, permudah learning curve dalam produk. Produk sebaiknya dapat digunakan dengan mudah. Pengguna yang merasa sulit ketika menggunakan produk itu mungkin tidak akan menggunakan produk itu lagi. Ini mungkin tugas seorang evangelist untuk mempermudah learning curve produk tersebut.

10. Lihat ke awan

Ini adalah teknik penjualan yang memiliki poin-poin sebagai berikut:

  • Biarkan ratusan bunga mekar - maksudnya biarkan pasar yang bereaksi. Kadang akan ada pengguna yang bukan target market malah membeli produk dalam jumlah besar. Fokuslah pada mereka, abaikan mereka yang tidak membeli produk.
  • Ijinkan test drive.
  • Suck down - maksudnya dekatilah level bawah, bukan level atas karena orang yang menggunakan produk kita mungkin bukan orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi.

Itulah 10 seni dalam memulai startup bisnis yang diutarakan oleh Guy Kawasaki, apabila anda tertarik saat ini sudah ada buku yang terbaru The Art of The Start 2.0.

Referensi
  1. Kawasaki, G., 2004, “The art of the start: The time-tested, battle-hardened guide for anyone starting anything,” Penguin.

Kutip artikel ini:
Kontributor KuBisnis, 2015, https://www.kubisnis.com/10-seni-dalam-memulai-startup-bisnis/ (diakses pada 11 Dec 2023).

Artikel ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada KuBisnis di akun fb/twitter/google kami di @KuBisnis.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan artikel.

Avatar photo
KuBisnis

Penerbit KuBisnis adalah penerbit artikel bisnis dan kewirausahaan berkualitas. KuBisnis percaya bahwa setelah proyek artikel ini selesai, Indonesia akan menjadi negara yang memiliki banyak entrepreneur! Semua konten tulisan, gambar, dan video pada situs ini adalah hak cipta KuBisnis, kecuali dinyatakan khusus secara tertulis. Hak cipta dilindungi oleh DMCA dan hukum yang berlaku di Indonesia.

Articles: 91