Mengapa Anda Sebaiknya Tidak Membuat Situs Web

Anda mungkin sekarang sedang berpikir, apakah saya sebaiknya membuat situs web padahal saya tidak memiliki keahlian teknis untuk membuat dan mengelola situs web saya? Jawaban dari pertanyaan ini cukup mudah, apabila seseorang memiliki sumber daya (dana) untuk mempekerjakan ahli untuk melakukan hal-hal tersebut, maka ia boleh saja membuat website untuk apapun keperluannya. Tetapi apabila ia tidak memiliki pengetahuan atau dana yang cukup, maka sebaiknya jangan membuat website, tetapi lebih baik menggunakan platform gratis seperti wordpress.com dan blogspot untuk blogging; dan tokopedia, bukalapak, atau kaskus untuk berjualan. Artikel ini tidak bermaksud untuk mengecilkan hati anda, akan tetapi untuk memaparkan kenyataan untuk mempersiapkan anda menghadapi segala kemungkinan.

Membuat dan Mengelola Situs Web Memerlukan Keahlian Teknis

Mungkin seringkali dalam seminar ataupun workshop, kita mendengar pembicara mengungkapkan betapa mudahnya membuat situs web. Sayangnya, hal ini tidak sepenuhnya benar. Membuat situs web yang "biasa" memang sangat mudah. Kita hanya perlu memasang Content Management System (CMS) seperti WordPress dan semuanya akan berfungsi dengan baik. Akan tetapi, untuk membuat situs tersebut menjadi "berkualitas tinggi" memerlukan keahlian teknis untuk mengatur plugin yang terpasang, merubah tema, dan memastikan semuanya berjalan lancar.

Situs web juga memerlukan pembaruan (en: update), baik dari sisi CMS maupun plugin yang terpasang. Setiap kali ada pembaruan, situs web dapat menjadi rusak karena ketidakcocokan versi CMS dengan plugin, ketidakcocokan versi CMS dengan tema yang digunakan, serta berbagai hal teknis lainnya. [1] Banyak sekali situs web yang tidak diperbarui hanya karena pemiliknya takut merusak situs yang ada. Perilaku ini sangat berbahaya, karena membuat situsnya menjadi rentan terhadap berbagai serangan.

Selain itu situs web, baik database maupun system file, juga perlu rutin untuk dibuat cadangannya (en: backup). Hal ini diperlukan untuk mencegah hilangnya situs web seseorang secara permanen ketika ada kerusakan server. Ketika hal ini terjadi dan ia tidak memiliki pengetahuan apapun, maka tidak ada yang dapat dilakukannya selain berdoa dan mengharapkan keajaiban.

Kompleksitas dalam Mengoptimalkan Mesin Telusur (SEO) Modern

Mari kita anggap anda sudah dapat membuat dan mengelola situs web. Tahukah anda bahwa Search Engine Optimization (SEO) saat ini sudah sangat kompleks dibandingkan 5-10 tahun yang lalu? Setidaknya Google menggunakan lebih dari 200 sinyal untuk menilai peringkat situs web. [2] Bahkan SEO modern membutuhkan keahlian teknis, kreativitas, dan keahlian strategik. Berikut ini adalah daftar elemen-elemen teknis SEO modern yang sebaiknya kita ketahui (dan kuasai): [3]

  • Struktur, tautan internal, javascript, ajax.
  • Mengatur mesin telusur untuk mencegah penelusuran halaman yang tidak penting.
  • Mengelola redirect dan kode kesalahan.
  • Penggunaan rich snippet dan protokol googlebot (seperti meta robots).
  • Mengoptimalkan kecepatan dan situs web yang mobile friendly, dll.

Beberapa isu utama sudah dijelaskan dalam situs ini (KuBisnis), akan tetapi artikel SEO tersebut belum lengkap dan masih akan terus bertambah. Mungkin apabila seseorang memiliki dana yang cukup, ia dapat mempekerjakan ahli SEO untuk mengelola SEO situs webnya. Akan tetapi, penulis ragu kalau di Indonesia ada jasa SEO yang berkualitas. Rata-rata jasa SEO yang ada masih menggunakan trik-trik lama yang sudah usang, dan bahkan malah akan membuat situs menjadi lebih buruk. Sekedar saran, segera abaikan apabila ada jasa SEO yang memberikan jaminan "page 1" Google, karena hanya Tuhan dan Google sendiri yang bisa memberikan jaminan tersebut. Jauh lebih aman apabila kita merekrut karyawan yang memiliki latar belakang pemrograman PHP, HTML, dan JavaScript dan menginstruksikan karyawan tersebut untuk mengikuti pedoman pengoptimalan mesin telusur Google.

Kompleksitas ini adalah alasan untuk tidak membuat website, apabila anda tidak tahu sama sekali membuat program dasar dalam PHP, HTML, dan JavaScript. Secara rasional, kemampuan ini memang dibutuhkan karena kita berada dalam ranah teknologi informasi. Apabila kita tidak bisa berenang maka jangan terjun ke air, atau paling tidak cobalah belajar sampai menjadi mahir.

Ketatnya Kompetisi Situs Web Menuntut Kualitas Konten yang Sangat Tinggi

Berapa banyak situs web saat ini? Setidaknya ada 998 juta website yang online [4] dan sebagian besar berlomba-lomba untuk menjadi peringkat pertama Google. Memang tidak semuanya adalah kompetitor anda, namun setidaknya hal tersebut menggambarkan betapa sulitnya persaingan di dunia maya saat ini.

Persaingan ketat ini membuat persyaratan untuk memiliki peringkat Google yang baik menjadi semakin tinggi. Oleh karena itu, sekarang ini konten yang unik dan bagus saja tidaklah cukup. Konten anda sebaiknya menjadi yang terbaik dan memiliki nilai maksimal untuk dapat mendapatkan perhatian pengguna internet. Dapat dikatakan bahwa konten lain (yang membahas hal yang sama) yang diterbitkan setelah situs anda, seharusnya sudah tidak lagi memiliki nilai tambah. [5]

Nilai maksimal dari sebuah konten tidak hanya berkaitan dengan isinya, tetapi juga bagaimana desain, kecepatan, struktur, dan metadata; yang semuanya itu menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Tanpa keahlian teknis, sulit rasanya situs web akan bertahan di tengah hutan rimba dunia internet yang sangat ganas. Kompetisi adalah alasan yang cukup kuat untuk tidak membuat website.

alasan-tidak-membuat-website
Ilustrasi alasan untuk tidak membuat website | Photo by Alexas_Fotos is not licensed (Public Domain)

Sulit untuk Melindungi Situs Web dari Serangan dan Berbagai Kejahatan

Katakanlah seseorang telah dengan sukses membuat situs web, membuat beberapa konten yang berkualitas, dan mendatangkan beberapa pengunjung setiap harinya. Beberapa dari pengunjung tersebut mungkin adalah kompetitor yang memiliki situs yang lebih besar dari situs webnya. Kompetitor dapat dengan mudah menjiplak (menduplikasi) kontennya dan menerbitkannya di situs si kompetitor tanpa mereferensikan situsnya. Apa yang terjadi? Google dan orang-orang mungkin akan menganggap konten asli adalah yang berada di website kompetitor tersebut, dan ia tidak mendapatkan apa-apa dari pekerjaannya. [6] Kasus ini sering disebut dengan pencurian konten, yang menurut penulis lebih kejam dari pembunuhan.

Kasus di atas hanyalah salah satu dari sekian banyak kecurangan yang terjadi di dunia maya. Berbagai serangan dan kecurangan lain termasuk: spinning artikel, peretasan, DDos, dll. Lalu bagaimana seseorang dapat bertahan dalam kasus seperti ini tanpa keahlian teknis? Apakah hanya dengan berdoa? Ini adalah alasan untuk tidak membuat website.

Kasus di atas dapat dialami oleh semua situs web tanpa terkecuali, bahkan situs kecil dan tidak signifikan seperti KuBisnis sendiri pernah beberapa kali mengalami serangan. Pada waktu senggang, kami sudah beberapa kali melayangkan komplain hak cipta artikel (DMCA takedown) dan sukses menghapus halaman-halaman bajakan tersebut dari indeks Google. Robot-robot yang mencoba menembus keamanan KuBisnis pun seringkali datang. Sangat aneh apabila melihat popularitas situs ini, plus niat baik kami, tidak sebanding dengan jumlah serangan yang terjadi.

Kesimpulan dan Saran

Sekali lagi, artikel ini tidak bermaksud untuk mengecilkan hati anda dalam mencoba memiliki website sendiri. Artikel ini bertujuan untuk memberikan anda gambaran keseluruhan (en: big picture) apa yang akan terjadi ketika anda memutuskan untuk membuat website. Ada pepatah "lebih baik mencegah daripada mengobati," itulah hal yang mencoba kami tuangkan dari tulisan ini. Toh anda dapat belajar, baik dari situs ini, maupun dari situs lain untuk menguasai hal-hal yang telah disampaikan. Anda hanya harus menghindari mentalitas "membangun 1000 candi dalam satu malam."

Kita juga dapat menggunakan platform yang lain apabila tidak memiliki waktu, ilmu, dan dana; untuk meninjau ulang semua praktik terbaik dalam membuat situs web. Kita dapat menggunakan wordpress.com atau blogspot.com untuk membuat situs web sendiri. Apabila ingin membuat situs e-commerce, gunakan penyedia jasa lapak gratisan (maupun berbayar), atau juga media sosial. Apabila kita tidak siap terjun ke lembah "kelam" website dan SEO, jangan membuat website sendiri.

Referensi
  1. Ewer, T., 2013, “7 Things You Should Know About Using WordPress Plugins,” WPExplorer, http://www.wpexplorer.com/using-wordpress-plugins/ (accessed March 5, 2016).
  2. “Algorithms,” Google, http://www.google.com/insidesearch/howsearchworks/algorithms.html (accessed March 5, 2016).
  3. Fishkin, R., 2015, “Why Effective, Modern SEO Requires Technical, Creative, and Strategic Thinking – Whiteboard Friday,” SEOmoz, Inc., https://moz.com/blog/modern-seo-requires-technical-creative-and-strategic-thinking-whiteboard-friday (accessed March 5, 2016).
  4. “Total number of Websites,” Internet Live Stats, http://www.internetlivestats.com/total-number-of-websites/ (accessed March 5, 2016).
  5. Fishkin, R., 2015, “Why Good Unique Content Needs to Die – Whiteboard Friday,” SEOmoz, Inc., https://moz.com/blog/why-good-unique-content-needs-to-die-whiteboard-friday (accessed March 5, 2016).
  6. Google Webmasters, 2011, “How can I make sure that Google knows my content is original?,” Youtube, https://www.youtube.com/watch?v=4LsB19wTt0Q (accessed March 5, 2016).

Kutip artikel ini:
Kontributor KuBisnis, 2016, https://www.kubisnis.com/alasan-tidak-membuat-situs-web/ (diakses pada 12 Dec 2023).

Artikel ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada KuBisnis di akun fb/twitter/google kami di @KuBisnis.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan artikel.

Avatar photo
KuBisnis

Penerbit KuBisnis adalah penerbit artikel bisnis dan kewirausahaan berkualitas. KuBisnis percaya bahwa setelah proyek artikel ini selesai, Indonesia akan menjadi negara yang memiliki banyak entrepreneur! Semua konten tulisan, gambar, dan video pada situs ini adalah hak cipta KuBisnis, kecuali dinyatakan khusus secara tertulis. Hak cipta dilindungi oleh DMCA dan hukum yang berlaku di Indonesia.

Articles: 91