Hal Penting Sebelum Memulai Startup Bisnis

Artikel ini diinspirasi dari kuliah Paul Graham, co-founder dari Y Combinator. Sebelum memulai bisnis startup, seseorang sebaiknya tahu hal-hal penting yang "kontra intuitif" yang unik dengan startupnya. Seringkali memulai startup bisnis terlihat begitu mudah seperti seminar-seminar motivasi yang menyesatkan, namun mari kita lihat dari sudut pandang pakar startup bisnis.

paul-graham
youtube.com/watch?v=ii1jcLg-eIQ | Video by How to Start a Startup is licensed under Standard YouTube License

1. Startup adalah area di mana seseorang tidak dapat mengandalkan intuisi.
Startup adalah sesuatu yang unik sehingga pengetahuan mengenai cara untuk berhasil dalam startup mungkin belum dapat dipastikan. Di dalam startup bisnis, mungkin bisa diibaratkan seperti bermain ski, ketika seseorang ingin memperlambat laju ski maka secara reflek ia akan condong ke belakang, namun hal itu malah akan mempercepat lajunya. Sama halnya dengan startup, founder startup terkadang (hampir selalu) mengabaikan saran dari partner yang tidak sesuai dengan intuisi si founder tersebut, yang pada akhirnya akan membawa petaka bagi startup bisnisnya. Startup adalah hal yang sangat aneh, sehingga apabila seseorang mengandalkan instingnya, ia akan tersesat.

2. Seseorang tidak perlu menjadi mahir dalam startup, ia hanya perlu mahir pada pengguna (user)nya.
Sesuatu yang unik dari startup bisnis adalah kemampuan ini tidak dapat dikuasai dengan cara umum. Apabila seseorang ingin mahir berbahasa Inggris, ia akan dapat mahir dengan mengikuti les/kursus/sekolah. Namun hal ini tidak dapat diterapkan dalam startup bisnis. Hal ini mungkin dapat menjelaskan bahwa gelar tidaklah bernilai dalam startup dan begitu banyak orang yang tidak mempunyai gelar malah justru sukses dalam memulai bisnisnya.

Sehingga fokuslah dalam melayani (menguasai) apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pengguna. Hal yang esensial adalah membuat sesuatu yang benar-benar diinginkan oleh pengguna (konsumen).

berpetualang
Berpetualang | Photo by Unsplash is not licensed (Public Domain)

3. Memulai startup adalah saat di mana "gaming the system" berakhir. Tidak ada trik untuk membuat bisnis seseorang sukses.
Tidak ada cara mudah / cepat / jalan pintas dalam startup, hal ini berbeda apabila seseorang bekerja dalam perusahaan besar atau di pemerintahan (tergantung seberapa bobroknya organisasi tersebut), ia mungkin dapat sukses dengan mencari muka pada atasannya. Dalam startup hanya ada anda dan pengguna produk anda. Apabila produk anda disukai maka anda akan berhasil.

Dalam startup, tidak ada atasan yang bisa anda tipu, hanya ada pengguna. Dan yang dipedulikan pengguna adalah apakah produk tersebut berguna atau tidak.

4. Startup adalah hal yang sangat menghabiskan waktu dan tenaga. Bisnis akan mengambil alih hidup seseorang, dan tidak akan menjadi lebih mudah.
Abaikan motivator yang berkata bahwa memulai bisnis adalah sesuatu yang mudah. Apabila seseorang memulai startup, bisnis akan mengambil alih kehidupannya sehingga sebagian besar waktu akan dihabiskan untuk menangani masalah-masalah yang terjadi dalam startupnya. Bahkan ketika ia sudah sukses, masalah yang terjadi akan berubah bentuk menjadi masalah baru karena bisnis terus berubah dengan dinamis.

Inilah mengapa startup yang digerakkan oleh misi akan lebih kokoh daripada yang hanya digerakkan oleh uang. Sebagai contoh Bill Gates, founder dari microsoft bekerja sampai jam 10 malam dan hanya libur selama 2 minggu selama 7 tahun. Apalagi ketika seseorang menjadi orang kaya, tidak ada orang yang akan bersimpati dengan dirinya ketika ia mengeluh sulitnya kehidupan yang ia jalani.

berpetualang-2
Berpetualang | Photo by czdiaz61 is not licensed (Public Domain)

5. Seseorang tidak dapat mengetahui apakah ia sudah memiliki apa yang dibutuhkan untuk memulai startup.
Dalam kehidupan seseorang, ia akan dapat mengukur kemampuannya apabila ia ingin menjadi seorang teknisi, fisikawan, programer, dll. Hal ini tidak berlaku untuk startup, seseorang tidak dapat mengetahui apakah ia sudah siap atau belum untuk menjalankan startupnya. Apabila anda takut untuk memulai startup, maka jangan berbisnis. Apabila anda tidak yakin, maka cobalah! Itu adalah cara untuk mengetahui apakah seseorang sudah siap atau belum dalam memulai startup.

6. Cara untuk mendapatkan ide startup adalah dengan TIDAK memikirkan ide startup.

Cara untuk mendapatkan ide untuk startup adalah:

  • Belajar tentang hal yang berarti
  • Bekerja pada masalah yang menarik untuk anda
  • Poin 2, dengan orang-orang yang anda sukai dan anda hargai

Dengan tidak berfokus pada ide bisnis, dan berfokus pada masalah nyata yang berarti dan menarik untuk anda, pada akhirnya nanti anda akan menemukan ide untuk startup yang tidak anda sadari.

Kutip artikel ini:
Kontributor KuBisnis, 2015, https://www.kubisnis.com/hal-penting-sebelum-memulai-startup-bisnis/ (diakses pada 09 Dec 2024).

Artikel ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada KuBisnis di akun fb/twitter/google kami di @KuBisnis.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan artikel.

Avatar photo
KuBisnis

Penerbit KuBisnis adalah penerbit artikel bisnis dan kewirausahaan berkualitas. KuBisnis percaya bahwa setelah proyek artikel ini selesai, Indonesia akan menjadi negara yang memiliki banyak entrepreneur! Semua konten tulisan, gambar, dan video pada situs ini adalah hak cipta KuBisnis, kecuali dinyatakan khusus secara tertulis. Hak cipta dilindungi oleh DMCA dan hukum yang berlaku di Indonesia.

Articles: 91