Mengelola Diri Sendiri untuk Kesuksesan Karir

Kemampuan untuk mengelola diri sendiri sangat penting untuk kemajuan diri, bisnis, maupun karir seseorang. Artikel ini ditulis berdasarkan buku singkat Peter Drucker yang berjudul "Managing Oneself," yang memberikan serangkaian pertanyaan untuk membuat kita dapat memilih jalur karir yang sesuai dengan diri kita. Kemampuan untuk mengenal dan mengelola diri sendiri ini dapat membantu anda memperoleh kesuksesan karir jangka panjang.

Daftar isi

Artikel ini membahas serangkaian pertanyaan dan ide-ide untuk mengelola diri sendiri, yaitu: (1) Apa kekuatan saya?; (2) Bagaimana cara saya bekerja?; (3) Apa nilai-nilai yang saya anggap penting?; (4) Saya tepat berada di mana?; (5) Apa kontribusi yang sebaiknya saya berikan?; (6) Tanggung jawab untuk hubungan (relasi); dan (7) Babak kedua dalam hidup saya.

Apa Kekuatan Saya?

Seseorang harus tahu di mana kekuatan atau kelebihannya agar ia dapat berkinerja tinggi. Lebih mudah meningkatkan kemampuan dari rangking satu menjadi sempurna pada hal-hal yang menjadi kekuatan. Sebaliknya, lebih sulit meningkatkan kemampuan dari tidak kompeten menjadi rata-rata pada hal-hal yang menjadi kelemahan.

Untuk itu analisis terhadap diri sendiri sudah seharusnya dilakukan sejak dini. Hal-hal berikut ini dapat membantu anda mengetahui kekuatan diri sendiri:

  • Pendapat keluarga atau teman terhadap kelebihan anda.
  • Bidang di mana anda pernah atau sering berprestasi.
  • Apa yang menjadi kebiasaan anda.
  • Apa yang anda sukai.

Oleh karena itu, tempatkan diri anda pada kekuatan anda dan bekerjalah untuk meningkatkan kekuatan tersebut daripada untuk menutupi kelemahan. Namun demikian, ada juga orang yang serba bisa (en: multi talent). Untuk orang yang seperti ini dianjurkan untuk mempelajari keahlian sesuai yang dibutuhkan saja. Intinya adalah tetap fokus di bagian yang memiliki hasil terbaik dan hindari area di mana anda tidak kompeten.

Pada kasus tertentu, seseorang boleh meningkatkan atau memperbaiki kelemahannya dengan syarat bahwa kelemahan itu menghambat kekuatannya. Sebagai contoh, misalnya seorang arsitek pandai membuat rancangan bangunan gedung tetapi ia tidak dapat mempresentasikan desainnya dengan baik. Keahlian presentasi ini adalah hal yang menghambat kekuatan si arsitek tersebut dan sebaiknya ditingkatkan.

Bagaimana Cara Saya Bekerja?

Kinerja seseorang tidak hanya ditentukan dari kemampuan orang tersebut, melainkan kombinasi dari preferensi lingkungan, kebiasaan, dan gaya belajar. Misalnya seseorang dapat terbagi menjadi empat kategori gaya belajar:

  • Melihat (en: visual)
  • Mendengar (en: auditory)
  • Baca tulis (en: read/write)
  • Gerakan (en: kinesthetic)

Begitu pula dengan cara bekerja, ada orang yang suka bekerja tempat sepi, tapi ada juga orang yang suka bekerja di tempat ramai. Ada yang suka sambil mendengar musik, ada juga yang harus diam. Hal-hal ini sebaiknya anda perhatikan agar dapat bekerja dengan maksimal. Buatlah kondisi sesuai dengan apa yang anda inginkan.

Apa Nilai-Nilai yang Saya Anggap Penting?

Nilai-nilai diri seseorang sebaiknya cocok dengan tempat ia bekerja. Misalnya, perusahaan tempat Paijo bekerja menghargai karyawan hanya dengan uang. Mereka sering menyuruh lembur dan seringkali tidak mengizinkan cuti. Padahal, ia adalah seseorang yang lebih memilih menghabiskan waktu luang dengan keluarga, dan tidak terlalu memilih lembur walaupun dibayar mahal. Perbedaan ini akan membuat kinerja Paijo menjadi tidak maksimal.

Untuk mengetahui apa nilai-nilai anda lakukanlah tes cermin, bertanyalah pada diri anda "orang seperti apa yang ingin saya lihat di cermin ini pada pagi hari."

Suku, agama, ras, dan antar golongan tertentu juga memiliki nilai-nilai yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pastikan bahwa hal-hal tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang anda miliki.

Saya Tepat Berada di Mana?

Kesuksesan karir berawal ketika seseorang siap untuk menerima kesempatan, karena ia tahu kekuatannya, caranya bekerja, dan nilai-nilainya. Kombinasi ini merupakan "sweet spot" untuk kesuksesan karir seseorang. Mengetahui kesesuaian tersebut dapat mengubah orang yang biasa saja, kompeten, dan pekerja keras, menjadi pekerja yang luar biasa.

kekuatan-kinerka-nilai
Ilustrasi kesesuaian karir | Gambar berlisensi hak cipta KuBisnis

Namun demikian dalam dunia nyata, kadang kita tidak dapat tepat berada pada titik ideal tersebut. Akan selalu ada trade-off dan kompromi. Upayakan dalam setiap perjalanan karir anda, anda dapat selalu mendekati titik ideal tersebut.

Apa Kontribusi yang Sebaiknya Saya Berikan?

Untuk dapat sukses dalam karir, seseorang sebaiknya menganalisis beberapa elemen berikut ini:

  • Apa yang saya butuhkan pada situasi ini?
  • Berdasarkan kekuatan, metode, dan nilai, apa kontribusi terbesar saya dalam hal yang harus dikerjakan saat ini?
  • Hasil seperti apa yang harus dicapai untuk membuat perbedaan?

Sehingga rencana 18 bulan anda sebaiknya memuat hal-hal berikut:

  • Mencapai hasil yang bermakna dan membuat perbedaan.
  • Menentukan tujuan-tujuan yang sulit namun masih bisa dicapai.
  • Menghasilkan hasil yang terlihat dan terukur.

Ukuran pencapaian pada kontribusi ini penting, karena anda dapat mengevaluasi perkembangan kinerja anda. Sesuatu yang dapat diukur, adalah dapat dikelola. Oleh karena itu ukurlah perkembangan anda secara berkala untuk mengendalikan langkah anda, apakah lalu mempercepat atau memperlambat.

Tanggung Jawab untuk Hubungan (Relasi)

Manusia adalah makhluk sosial sehingga untuk dapat memiliki karir yang baik, seseorang harus memiliki relasi yang baik dengan orang lain. Kebanyakan orang akan bekerja dengan orang lain dan akan ada relasi dalam hal pekerjaan.

Dalam hubungan pekerjaan ini seseorang sebaiknya menyadari bahwa orang lain memiliki kekuatan, cara bekerja, dan nilai-nilai yang berbeda-beda. Meskipun ketiga faktor tersebut dapat berbeda dengan yang kita miliki, kita masih bisa bekerja sama dengan orang itu. Anda sebaiknya bertanya kekuatan, cara bekerja, dan nilai-nilai yang dianut rekan kerja anda. Kemudian, kompromikan apabila terdapat perbedaan. Tidak berarti rekan kerja harus saling menyukai satu sama lain, tetapi lebih kepada saling memahami satu dengan yang lainnya.

Babak Kedua dalam Hidup Saya

Setelah seseorang bekerja sekian lama, ada saatnya memulai babak kedua dalam hidupnya. Untuk mengoptimalkan hal itu, anda dapat:

  • Memulai karir baru pada organisasi yang berbeda.
  • Memulai pekerjaan lain (sampingan) yang anda sukai.
  • Mendirikan organisasi non-profit atau aktivitas sukarela.
Referensi
  1. Drucker, P., 2008, “Managing oneself,” Harvard Business Review Press, http://academic.udayton.edu/LawrenceUlrich/LeaderArticles/Drucker%20Managing%20Oneself.pdf (diakses 16 Januari 2017).
  2. OnePercentBetter, 2016, “Managing Oneself by Peter Drucker – Animated Book Summary,” Youtube, https://www.youtube.com/watch?v=e5dvrqKCt6c (diakses 16 Januari 2017).
  3. ObtainEudaimonia, 2016, “Managing Oneself – PETER DRUCKER | Animated Book Summary,” Youtube, https://www.youtube.com/watch?v=I9eDntumN5o (diakses 16 Januari 2017).

Kutip artikel ini:
Kontributor KuBisnis, 2017, https://www.kubisnis.com/mengelola-diri-sendiri/ (diakses pada 11 Dec 2023).

Artikel ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada KuBisnis di akun fb/twitter/google kami di @KuBisnis.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan artikel.

Avatar photo
KuBisnis

Penerbit KuBisnis adalah penerbit artikel bisnis dan kewirausahaan berkualitas. KuBisnis percaya bahwa setelah proyek artikel ini selesai, Indonesia akan menjadi negara yang memiliki banyak entrepreneur! Semua konten tulisan, gambar, dan video pada situs ini adalah hak cipta KuBisnis, kecuali dinyatakan khusus secara tertulis. Hak cipta dilindungi oleh DMCA dan hukum yang berlaku di Indonesia.

Articles: 91