Niche: Tidak Ada Produk yang Sempurna

Pernahkah anda menjumpai seseorang yang berusaha menciptakan makanan paling enak, software paling canggih, atau acara paling menarik? Orang tersebut tidak akan berhasil. Kenapa? Karena tidak ada produk apapun yang sempurna, cocok untuk semua orang, diterima, dan disukai oleh semua orang.

Malcolm gladwel, pada TED Talk September 2006 memberikan ilustrasi yang menarik tentang Howard Moskowitz, seseorang yang sangat terkenal karena reinventing saos spaghetti. Suatu ketika pada awal tahun 70an, Pepsi datang ke Howard dan berkata, "Kau tahu, ada barang baru bernama aspartam, dan kami ingin membuat Diet Pepsi. Kami ingin tahu berapa banyak aspartam yang harus dimasukkan ke tiap kaleng Diet Pepsi untuk membuat minuman yang sempurna. Kami sedang bekerja pada rentang 8%-12%, apabila di bawah 8% maka minumannya tidak cukup manis, tetapi di atas 12% maka minumannya akan terlalu manis.[1]

gladwell-saos-spaghetti
youtube.com/watch?v=iIiAAhUeR6Y | Video by TED is licensed under Standard YouTube License

Ini sebenarnya sangat mudah apabila seseorang menguasai statistik, cukup dengan melakukan eksperimen Pepsi dengan kadar aspartam yang berbeda-beda, misalnya 8,1%, 8,2%, dst.. sampai 12%, lalu diujikan pada ribuan orang. Setelah data terkumpul, lalu dianalisis untuk mendapatkan titik yang paling ideal. Howard juga melakukan hal itu, namun ternyata datanya tidak memiliki distribusi normal, atau terlalu acak untuk memberikan hasil statistik yang baik.

Cerita di atas memberikan pelajaran bahwa tidak ada produk yang sempurna dan bisa disukai oleh semua orang. Orang akan cenderung berkumpul menjadi beberapa kelompok preferensi, sehingga tidak ada satu produk yang sempurna, tetapi ada produk-produk (lebih dari satu) yang sempurna, yang sesuai dengan kelompok preferensi tertentu. Dalam hal ini tidak ada Diet Pepsi yang sempurna, tetapi mungkin ada Diet Pepsi manis, Diet Pepsi sedang, Diet pepsi tawar yang sempurna. Meskipun demikian, lebih mudah bagi perusahaan besar untuk melakukan segmentasi horizontal dengan menambah variasi produk, tetapi untuk bisnis yang baru mulai sebaiknya kita fokus pada masalah yang spesifik.

Mulai dan Fokus pada Niche

Niche (baca: nich) market adalah bagian dari pasar di mana produk yang spesifik difokuskan. [2] Maksudnya seseorang menargetkan kelompok konsumen yang spesifik dalam produknya, seperti: penggemar klub bola tertentu, komunitas tertentu, hobi tertentu. Mengapa? Agar ia dapat fokus mengembangkan produknya sehingga dapat mengakuisisi niche tersebut dan menjadi expert. Apabila anda sedang merintis usaha, maka mulailah dari niche.

logo-twitch
Logo Twitch | Photo by Colony of Gamers is licensed under CC-BY-NC-2.0

Akan ada yang menyukai dan membenci produk kita. Namun selagi produk tersebut disukai pada niche kita, itu tidak menjadi masalah. Karena, pihak yang membenci produk tidak relevan dengan bisnis kita. Apakah anda mengetahui apa itu Twitch? Itu adalah platform untuk melakukan streaming (menonton dan menyiarkan) orang bermain video game. Twitch mengakuisisi niche yang tepat karena orang yang hobby main video game akan semakin banyak seiring dengan perkembangan teknologi saat ini dan pada masa depan.

Meskipun demikian, kita harus berhati-hati dalam memilih niche. Pilihlah niche yang memiliki jumlah anggota eksisting yang besar, atau jumlah yang sekarang masih kecil tetapi akan bertumbuh dengan cepat. Jangan bermain pada niche yang memiliki tren (lifetime) yang sudah habis. Misalnya kita ingin membuka usaha warnet sedangkan sekarang internet sudah bisa dinikmati di rumah-rumah.

perhiasan-handmade
Perhiasan handmade | Photo by ARTFOTODESIGN is not licensed (Public Domain)

Fokus pada niche juga akan mempersempit lapangan kompetisi seseorang, sehingga kompetitor-kompetitor besar tidak lagi relevan untuk dibicarakan pada bisnisnya. Ini adalah hal yang sangat menguntungkan karena ia masih bisa mendapatkan margin yang cukup tinggi akibat masih rendahnya kompetisi. Apabila ia terlalu luas membidik pasar, persaingan akan semakin tinggi dan akan semakin membuat bisnisnya semakin sulit. Jadi mulailah pada niche yang sesuai dengan karakter dan hobi anda, kemudian tumbuhlah dari sana!

Referensi
  1. TED, 2006, “Malcolm Gladwell: Choice, happiness and spaghetti sauce,” TED Talk Subtitles and Transcript, https://www.ted.com/talks/malcolm_gladwell_on_spaghetti_sauce/transcript?language=en (accessed November 5, 2015).
  2. Wikipedia contributors, “Niche market,” Wikipedia, The Free Encyclopedia, https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Niche_market&oldid=684286060 (accessed November 5, 2015).

Kutip artikel ini:
Kontributor KuBisnis, 2015, https://www.kubisnis.com/niche-tidak-ada-produk-yang-sempurna/ (diakses pada 08 Dec 2023).

Artikel ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada KuBisnis di akun fb/twitter/google kami di @KuBisnis.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan artikel.

Avatar photo
KuBisnis

Penerbit KuBisnis adalah penerbit artikel bisnis dan kewirausahaan berkualitas. KuBisnis percaya bahwa setelah proyek artikel ini selesai, Indonesia akan menjadi negara yang memiliki banyak entrepreneur! Semua konten tulisan, gambar, dan video pada situs ini adalah hak cipta KuBisnis, kecuali dinyatakan khusus secara tertulis. Hak cipta dilindungi oleh DMCA dan hukum yang berlaku di Indonesia.

Articles: 91